Selasa, 22 Juni 2010

Kisah Nyata Gadis berumur 10 tahun bernama Bar`ah

barah 207x300 Kisah Nyata Gadis berumur 10 tahun bernama Bar`ahBerikut ini adalah kisah sedih gadis berumur 10 tahun yang bernama Bar`ah. Orang tua Bar’ah adalah dokter dan telah pindah ke Arab Saudi untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Pada usia ini, Bar`ah telah menghafal seluruh Al Qur’an beriktu tajweednya , dia sangat cerdas hingga gurunya pernah mengatakan bahwa dia paling unggul untuk anak seusianya.

Dia hidup dalam keluarga kecil yang berkomitmen untuk Islam dan ajaran-ajarannya … . Suatu hari ibunya mulai merasa sakit perut yang parah dan setelah beberapa kali diperiksakan, diketahuilah bahwa ibu bar’ah menderita kanker, dan ternyata kanker ini sudah dalam keadaan stadium akhir/kronis.

Ibu Bar’ah berfikir untuk memberitahu putrinya, terutama jika ia terbangun suatu hari dan tidak menemukan ibunya di sampingnya … dan inilah ucapan ibu Bar’ah kepadanya “Bar`ah aku akan pergi ke surga di depanmu, tapi aku ingin kamu selalu membaca Al-Quran dan menghafalkannya setiap hari karena Ia akan menjadi pelindungmu kelak… “

Gadis kecil itu tidak benar-benar mengerti tentang apa yang ibunya beritahukan. Tapi dia mulai merasakan perubahan keadaan ibunya, terutama ketika ia mulai dipindahkan ke rumah sakit untuk waktu yang lama. Gadis kecil ini menggunakan waktu sepulang sekolahnya untuk menjenguk ibunya ke rumah sakit dan membaca Quran untuk ibunya sampai larut malam, sampai ayahnya datang dan membawanya pulang.

Suatu hari pihak rumah sakit memberitahu ayah Bar’ah melalui telpon bahwa kondisi istrinya itu sangat buruk dan ia perlu datang secepatnya, sehingga ayah Bar’ah menjemput Bar `ah dari sekolah dan langsung menuju ke rumah sakit. Ketika mereka tiba di depan rumah sakit ia meminta Bar’ah untuk tinggal di mobil … sehingga ia tidak akan shock jika ibunya meninggal dunia.

Ayah Bar’ah keluar dari mobil dengan berlinang air mata, ia menyeberang jalan untuk masuk rumah sakit. Tapi tiba-tiba datang sebuah mobil melaju kencang dan menabrak ayah Bar’ah dan ia meninggal seketika di depan putrinya itu…tak terbayangkan ..tangis gadis kecil ini pada saat itu…!

Tragedi Bar`ah belum selesai sampai di sini… setelah lima hari semenjak kematian ayahnya, akhirnya ibu Bar’ah meninggal dunia juga. Dan kini gadis kecil ini sendirian tanpa kedua orangtuanya. Dan oleh orangtua dari teman-teman sekolahnya, Bar’ah dihubungkan dengan kerabatnya di Mesir, sehingga kerabatnya bisa merawatnya.

Tak berapa lama tinggal di mesir gadis kecil Bar`ah mulai mengalami nyeri mirip dengan ibunya dan oleh keluarganya ia lalu di periksakan, dan setelah beberapa kali tes di dapati Bar’ah juga mengidap kanker … tapi sungguh mencengangkan kala ia di beritahu kalau ia menderita kanker….inilah perkataan Bar’ah kala itu: “Alhamdulillah, sekarang aku akan bertemu dengan kedua orang tuaku.”

Semua teman-teman dan keluarganya terkejut. Gadis kecil ini sedang menghadapi musibah yang bertubi-tubi dan dia tetap sabar dan ikhlas dengan apa yang ditetapkan Allah untuknya!…..Subhanallah….

Orang-orang mulai mendengar tentang Bar `ah dan ceritanya, dan Saudi memutuskan untuk mengurus nya … ia mengirim Bar’ah ke Inggris untuk pengobatan penyakit ini.

Salah satu saluran TV Islam (TV Al Hafiz) berhasil menghubungi gadis kecil ini dan memintanya untuk membaca Quran … dan ini adalah suara indah yang di lantunkan oleh Bar’ah …

http://www.youtube.com/watch?v=NnNS9ID9Ecw

Mereka (saluran TV Islam) berhasil menghubungi Bar’ah lagi sebelum ia dalam keadaan koma. Bar’ah berdoa untuk kedua orangtuanya dan menyanyikan sebuah Nasheed….

http://www.youtube.com/watch?v=yD5S-jtxFls

Hari-hari terlewati dan kanker mulai menyebar di seluruh tubuhnya, para dokter memutuskan untuk mengamputasi kakinya, dan ia telah bersabar dengan apa yang ditetapkan Allah baginya … tapi beberapa hari setelah operasi amputasi kakinya kanker sekarang menyebar ke otaknya, lalu oleh dokter diputuskan untuk melakukan operasi otak … dan sekarang Bar’ah berada di sebuah rumah sakit di Inggris menjalani perawatan dalam kondisi koma.

Silakan berdoa untuk Bar’ah, dan untuk saudara-saudara kita di seluruh dunia…

Video Bar’ah lainnya :

http://www.youtube.com/watch?v=gkIO02s6Ywg

APA ITU CINTA.....?

Ketika Perkawinan Rumah Tangga Anda Mulai Jenuh.. Mungkin cerita ini dapat menginspirasi Anda.. Ingatlah.. Kita tidak datang ke dunia untuk mencintai orang yang sempurna.

Kisah Cinta Rumah TanggaKehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workoholic.

Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makanberdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.

Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.

Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya.

” Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh… dasar anak nakal, sini piringnya, ” lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan….aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun !

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.

Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta , aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.

Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku, ” Mama, mau lihat surat papa buat
tante Meisha ?”

Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu;

Dear Meisha,

Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya,
karena dia ibu dari anak2ku.

Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.

Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.

Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat
Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.

yours,

Mario

Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.

Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.

Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.

Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak
pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.

Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan
aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.

Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.

**********

Setahun kemudian…

Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.

Mario, suamiku….

Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak
bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku… Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku…..

Ternyata aku keliru…. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.

Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, ” kenapa, Rima ? Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku ?”

Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.

Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.

Istrimu,

Rima

Di surat yang lain ….

…Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha………

Disurat yang kesekian …

…Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.

Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan , aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalu menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah…….

Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya………

Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya… dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.

Disurat terakhir, pagi ini… …

…Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.

Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.

Tahukah engkau suamiku,

Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?………

Jelita menatap Meisha, dan bercerita ;

” Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante….. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak……”

Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.

Dear Meisha,

Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar…. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ?

Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku….

Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.

Jakarta , 7 Januari 2009 (dedicated to my friend….may you rest in peace…) - didapat dari milis

– peace & love –

Minggu, 13 Juni 2010

Apa arti Sahabat

Sahabat. Apa sih arti dari sebuah persahabatan?? Ada yang bilang sahabat itu adalah teman yang benar-benar dekat sampai tahu hal-hal kecil tentang kita. Ada juga yang bilang sahabat itu kalau kemana-mana selalu bareng. Tetapi salah satu sahabat saya bilang, sahabat itu adalah teman dalam suka dan duka, tapi tahu batas dimana suatu saat ketika teman dapat masalah, kita harus membiarkan dia mengatasi masalahnya sendiri agar teman tersebut tumbuh lebih matang dan mandiri.


Terkadang saya dengan enteng menyebut, dia itu sahabat saya. Tapi ketika ditanya ini itu tentang sahabat saya yang berhubungan dengan keluarga, pendidikan dan lain-lain, saya bingung jawabnya. Dari situ saya mikir, apa saya ini sahabat yang baik? Apa saya pantas disebut sahabat? Karena saya menganggap sahabat adalah orang yang bisa melihat kita dari hati ke hati, bukan karena tampang, materi, latar belakang, pendidikan dan lain-lain. Karena itu saya memang jarang menanyakan hal-hal yang berbau privacy ke sahabat-sahabat saya. Saya lebih sebagai pemberi masukan dan penerima keluh kesah sahabat-sahabat saya. Bukannya saya orang yang nggak peduli dan nggak mau tau, tapi menurut saya persahabatan bukan dinilai dari sedalam apa kita tau tetek bengek orang tersebut, melainkan sedalam apa kita memahami orang tersebut. Saya sudah ngerasain pahitnya persahabatan ketika saya bilang dia sahabat saya, ternyata dia hanya memanfaatkan apa yang saya punya dan lain-lain. Ketika saya sedang jatuh, dia malah meninggalkan karena merasa ga ada yang bisa diberikan oleh saya.

Cuma segitu arti persahabatan ??

Suatu hari saya menyatakan A adalah sahabat saya. Ketika A ditanyakan, siapa sahabat kamu, A menjawab B, C, D, namun tidak menyebutkan nama saya. Dari sini saya mencoba memikir ulang. Apakah saya bukan termasuk sahabatnya? Apa saya bukan sahabat yang baik? Hal ini sering terbesit dalam pikiran saya Teman saya banyak. Saya pergi dengan teman-teman yang berbeda. Namun apakah mereka adalah sahabat saya? Karena terkadang teman untuk hang out berbeda dengan sahabat.

Ada seorang sahabat saya mengirim sms pernyataan, “Saya nggak berharap untuk jadi orang yang terpenting dalam hidup kamu, itu permintaan yang terlalu besar. Saya cuma berharap suatu hari nanti kalo dengar nama saya, kamu bakal tersenyum dan bilang, dia sahabat saya.” Damn! Itu benar-benar merasuk ke hati saya. Itulah kata-kata yang saya cari. Saya tidak butuh pernyataan apa-apa. Tapi ketika ada orang menyebutkan nama saya, ia akan bilang “Chika adalah sahabat saya”. Saya nggak perlu menyebutkan siapa-siapa aja sahabat saya, because you know who you are. Buat saya, sahabat adalah orang yang menganggap saya sebagai sahabat. Kita tidak perlu nyebutin sahabat saya adalah A, B, C, D, E. Karena 1 nama saja terlupakan, orang itu pasti akan sedih. Begitupun sebaliknya. Kalo sahabat kamu menyebutkan nama-nama sahabatnya namun lupa untuk menyebutkan nama kamu, kamu pasti sedih. Karena itu saya cuma bisa dibilang orang-orang yang merupakan sahabat saya adalah orang-orang yang menganggap saya sebagai sahabat.

Berikut adalah kutipan pernyataan dari seorang sahabat:

Seorang teman tetap memberi ruang gerak pribadi, privacy sebagai seorang manusia. Dan kita akan berasa deket dengan dia walaupun ga ketemu dan ga kontak dalam waktu yang lama. Karena pertemanan itu pada dasarnya dari ikatan hati. Ga bakal ilang walaupun dimensi jarak memisahakan kita. Kita harus mengkui bagaimanapun juga kita ga bisa menghilangkan dia dari hati kita. Dan tanpa teman, kita ga akan seperti sekarang ini.

Chika says:

“Manusia selalu hidup berkelompok. Tiada manusia yang dapat hidup dalam kesendirian. Apabila ada, maka manusia tersebut benar-benar mahluk yang malang dan hidupnya tentu tidak berwarna.”


Tulisan ini dikirim pada pada Januari 25, 2007 9:19 am dan di isikan dibawah Dear Diary, Hubungan Manusia. Anda dapat meneruskan melihat respon dari tulisan ini melalui RSS 2.0 feed. r Anda dapat merespon, or trackback dari website anda.

Selasa, 08 Juni 2010

Kau Sahabat Kau Teman

UntukMu Teman

Cinta Suci

Jika aku jatuh hati

klip motivasi. training inner beauty

Silahkan......

silahkan beri komentar yah....
maaf jika ada salah kata

CINTAKU........

cintaku...
seberapa besar kah...?
masih sederhana....
kenapa...?
akupun tak tahu
cintaku...
cintailah aku..
jika cintamu membuatku tidak melupakan-NYA
cintai aku
jika Cinta mu karna mengharap Cinta-NYA
cinta itu anugrah dan kutak mau menyakitinya
cinta itu suci
dan kutak mau menodainya

Senin, 07 Juni 2010

Kisah Sekeping Hati


Ternyata saya tidak sendiri. Ada satu dua orang lain yang memiliki kemiripan jalan hidup juga dengan saya. bahkan tiga, empat, lima orang. Selebihnya saya tidak tahu persis ceritanya. Yang pasti, beberapa teman dekat saya, ternyata juga mengalaminya. Ajaib!
Benar-benar ajaib. Barangkali memang takdir Nya yang telah menuntun jalan hidup masing-masing orang. Dan kita sebagai pelaku-nya, harus siap dan menerima dengan lapang dada terhadap apa saja yang menimpa diri kita. Entah itu nasib sukses-gagal, bahagia-sedih, sehat-sakit, kaya-miskin, termasuk diterima-ataupun ditolak. Apa? Cinta…
Yups, terkadang memang harus seperti itu. Belum tentu jika tida diterima, itu berarti kiamat impian hidup kita. Tidak! Katakan tidak sekali lagi.Tidak!
Yup, banyak orang yang mengalami kisah serupa, tapi tak sama dalam cara menyikapinya. Inilah yang membedakan antara jalan hidup satu orang dengan orang lainnya. Padahal alur ceritanya sama. Tapi kenapa berakhir berbeda?
Ada satu orang yang berakhir dengan sedih, pilu, bahkan mungkin ter-amat menyakitkan. Tapi tak sedikit pula (kok) yang berakhir dengan manis, gembira, tertawa, bahagia. Bukan hanya milik seorang saja. Bahkan dua pelaku yang baru saja terlibat perasaan emosional, tersita peluh pemikiran, sampai hati menjadi terluka-luka, tapi tetap saja dengan cepat ia memperbaikinya. Menata kembali menjadi sel-sel hidup yang bahkan menjadi lebih hidup.
Coba tanyakan saja pada yang pernah mengalaminya. Atau malah termasuk anda salah satu yang mengalaminya?? Hmm, sepertiny memang tidak menarik jika kisah roman kita berjalan datar-datar saja. Harus ada asam-garamnya. Harus ada pahit-manisnya. Biar lengkap semua pelajaran yang kita terima, sehingga kita bisa menjadi lebih dewasa dalam menghadapi semua persoalan hidup yang terus melaju dengan cepatnya. Tanpa kita sadar akan akhir dari semua; pertanggung jawaban atas semua tindakan kita padaNya….

(terinsipirasi dari kisah Abah, Ruri,Bachrun, dan saya sendiri… :)

Pesona Kematangan

Posted in Manajemen Cinta dengan kaitan (tags) , , , , , , ,

Chemistry yang biasanya mempengaruhi hubungan cinta antara laki-laki dan wanita sebenarnya hanya menegaskan satu fakta: ketika cinta yang genuine bertemu dengan motif lain dalam diri manusia, dalam hal ini hasrat atau syahwat biologis, hubungan cinta antara laki-laki dan wanita memasuki wilayah yang sangat rumit dan kompleks. Banyak fakta yang tidak bisa dipahami dalam perspektif norma cinta yang lazim. Lebih banyak lagi kejutan yang lahir di ruang ketidakterdugaan.

Namun itu tidak menghalangi kita menemukan fakta yang lebih besar: bahwa dengan memandang itu sebagai pengecualian-pengecualian, seperti dalam kasus Muawiyah Bin Abi Sufyan dengan gadis badui yang tidak dapat mencintainya, kekuatan cinta sesungguhnya dan selalu mengejewantah pada kematangan kepribadian kita. Misalnya cinta antara Utsman Bin Affan dan istrinya, Naila.

Para pecinta sejati tidak memancarkan pesonanya dari ketampanan atau kecantikannya, atau kekuasaan dan kekayaannya, atau popularitas dan pengaruhnya. Pesona mereka memancar dari kematangan mereka. Mereka mencintai maka mereka memberi. Mereka kuat. Tapi kekuatan mereka menjadi sumber keteduhan jiwa orang-orang yang dicintainya. Mereka berisi, dan sangat independen. Tapi mereka tetap merasa membutuhkan orang lain, dan percaya bahwa hanya melalui mereka ia bisa bertumbuh dan bahwa pada orang-orang itulah pemberian mereka menemukan konteksnya. Kebutuhan mereka pada orang lain bukan sebentuk ketergantungan. Tapi lahir dari kesadaran mendalam tentang keterbatasan manusia dan keniscayaan interdepensi manusia.

Pesona inilah yang dipancarkan Khadijah pada Muhammad. Maka selisih umur tidak sanggup menghalangi pesona Khadijah menembus jiwa Muhammad. Pesona kematangan itu pula yang membuat beliau enggan menikah lagi bahkan setelah Khadijah wafat. “Siapa lagi yang bisa menggantikan Khadijah?” tanya Rasulullah saw. Tapi bisakah kita membayangkan pertemuan dua pesona? Pesona kematangan dan pesona kecantikan serta kecerdasan?

Pesona itulah yang dimiliki Aisyah: muda, cantik, innocent, cerdas dan matang dini. Dahsyat, pasti! Pesonanya pesona. Dalam chemistry ini tidak ada pengecualian Muawiyah. Di sini semua pesona menyatu padu: seperti goresan pelangi di langit kehidupan pelangi Sang Nabi. Dua perempuan terhormat dari suku Quraisy itu mengisi kehidupan pribadi Sang Nabi pada dua babak yang berbeda. Khadijah hadir pada periode paling sulit di Mekkah. Aisyah hadir pada periode pertumbuhan yang rumit di Madinah. Khadijah mengawali kehidupan kenabiannya. Tapi di pangkuan Aisyahlah, ia menghembuskan nafas terakhirnya setelah menyelesaikan misi kenabiannya.

Dalam jiwa Sang Nabi, ada dua cinta yang berbeda pada kedua perempuan terhormat itu. Ketika beliau ditanya orang yang paling ia cintai, ia menjawab: Aisyah! Tapi ketika beliau ditanya tentang cintanya pada khadijah, ia menjawab: “cinta itu dikaruniakan Allah padaku.” Cintanya pada Aisyah adalah bauran pesona kematangan dan kecantikan yang melahirkan syahwat. Maka Ummu Salamah berkata, “Rasulullah saw tidak bisa ‘menahan’ diri kalau bertemu Aisyah.” Tapi cintanya pada Khadijah adalah jawaban jiwa atas pesona kematangan Khadijah: cinta itu dikirim Allah melalui kematangan Khadijah.

“Mengayuh Bahtera Surgawi: Ikhtiar Menggapai Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warrahmah”

Katakan pada cinta;

ia adalah anugrahNya

yang harus dipelihara…

Katakan pada cinta;

ia kan slalu penuh warna

saat kita mengusahakannya…

Katakan pada cinta;

ia akan semakin merona

kala suci niat semula…

Membangun sebuah keluarga, ibarat membangun sebuah bahtera yang akan mengarungi samudra nan luas. Perlu bekal yang mantap dan lengkap, baik fisik, pemikiran, materi, maupun ruhani, Karena akan ada banyak sekali rintangan maupun ujian yang harus dihadapi, ibarat gelombang yang akan terus menggoyang bahtera. Tidak hanya itu, badai dan angin pun tidak luput menerpa. Bahkan kilatan halilintar yang menggelegar berpadu dengan dentuman ombak, akan senantiasa mewarnai hari-harinya. Itulah mengapa diperlukan adanya persiapan dan kesiapan yang ‘sempurna’.

Proses menuju bangunan keluarga harapan, menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini mengingat tujuan dibentuknya sebuah keluarga sangat-lah mulia. Coba kita telisik kembali naskah-naskah lama menyebutkan bahwa :

1. Keluarga merupakan bangunan terkecil dari sebuah tatanan peradaban yang besar. Ciri paling mendasar dari sebuah tatanan ialah adanya pemimpin dan yang dipimpin. Ketika seseorang masih sendiri, maka belum bisa dikatakan sebagai sebuah tatanan jama’ah. Tetapi ketika sudah menikah, maka suami menjadi qowwam (penanggung-jawab) yang harus diikuti selama tidak melanggar aturan syar’i sedangkan istri menjadi pendamping (partner) suami dalam melakukan gerak langkahnya. Ketika lahir generasi pewaris, maka peran seorang istri menjadi bertambah, yaitu sebagai madrasah pertama yang berkewajiban mendidik serta membentuknya hingga menjadi generasi harapan, tumpuan ummat di masa yang akan datang.

2. Keluarga menjadi satu pembuktian adanya status sosial yang diakui oleh masyarakat. Dengan diakuinya status tersebut, maka peran-peran sosial yang ada dimasyarakat akan dapat diraihnya. Dengan kata lain, kontribusi terhadap perluasan dakwah menjadi lebih jelas dan nyata.

3. Keluarga menjadi penyempurna keimanan (aqidah) seorang mukmin. Banyak hal yang terkait dengan ibadah, baik yang wajib maupun sunnah yang tidak sempurna ketika seseorang belum berkeluarga. Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya.” (HR. Baihaqi).

Mengingat pentingnya pembentukan sebuah keluarga muslim tersebut, maka menjadi satu hal yang perlu diprioritaskan, terutama oleh para pemuda yang masih belum memantapkan dirinya, agar segera lekas diri menyambutnya.

Wahai

Jiwa yang lelah, …
Tuk menapaki jalan susah
Saat ruang hati mulai gelisah…
Tuk memahami makna resah;
sayap yang setengah
mengepak di langit yang basah

Maka kan segera jelang…
saat sejenak bersandar bagi pejuang badar…
saat sejenak berlabuh bagi pejuang teguh

Mujahid,

biadadarimu jemputlah…
Dialah separuh sayap…
separuh pemakna resah…
pun separuh jiwa yang lelah..

perjanjian teguh itu akan menangkupkan

jiwamu dan jiwanya
Namun jangan terlena mujahid..
Ini awal derap panjang..
bawalah dia bersama

lewat perjuangan menuju cintaNya

disadur dari : http://tentang-pernikahan.com

Nah, untuk membangun keluarga yang samara (sakinah, mawaddah, warrahmah) itu, maka diperlukan kesabaran dan kegigihan baik dalam pra-nikah, saat menikah, maupun pasca-nikah. Ketiga tahapan ini sama pentingnya, sehingga perlu diupayakan sebaik mungkin oleh setiap muslim.

Pertama tahapan pra-nikah. Pada tahapan ini, masalah paling penting ialah persoalan niat. Sebagaimana dalam persoalan ibadah, posisi niat dalam menuju pintu gerbang pernikahan pun menempati urutan pertama. Bahkan jika dihitung nilai prosentasenya, boleh dibilang mencapai 80 % dari persiapan secara keseluruhan. Kenapa demikian? Banyak orang meniatkan untuk menikah sekedar untuk memenuhi kebutuhan jasmani-nya (gharizatun nau’/naluri seksual) semata. Ada juga yang menikah karena tertarik dengan janji Allah swt yang akan mencukupkan rizki-nya dengan menikah. Atau lebih sederhana lagi, ada kawan menikah hanya karena merasa terprovokasi oleh adik tingkatnya yang lebih dahulu berani mengambil satu keputusan besar itu. Nah, jika motivasi untuk menikah hanya sebatas itu, maka nantinya yang akan diperoleh pun sebatas itu juga. Disinilah letak pentingnya niat.

Setelah niat itu dibangun se-ikhlas mungkin, maka tahap selanjutnya ialah memantapkan tekad. Membulatkan niat itu sendiri. Seringkali ketika niat itu sudah ada, namun setelah melihat kenyataan diri masih banyak terdapat kekurangan. Terutama persoalan finansial. Ini biasanya yang membuat para ikhwan harus berpikir dua kali untuk melangkah mengambil keputusan besar. Kalaupun kesiapan ekonomi sudah ada, persoalan kecocokan juga menjadi bab tersendiri yang menarik untuk dibahas. Mulai dari karakter ikhwan/akhwat yang begini, begitu…. sampai pada rupa luar yang tak semenarik dengan yang dibayangkan. Na’udzubillah… Jika persoalan ini yang mengemuka, maka baiknya dikembalikan pada pesan sangat bijak dari Rasulullah saw : “Sesungguhnya perempuan itu dinikahi karena 4 hal, yaitu agamanya, kedudukannya, hartanya, dan kecantikannya; maka pilihlah yang paling baik agamanya.” (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Tahapan selanjutnya ialah proses menikah. Hal terpenting dalam melakukan akad nikah ialah kemudahan serta kesederhanaan dalam menggelar acara walimatul ursy’. Dalam satu hadist shahih riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa ketika seseorang melangsungkan akad nikah, maka disunnahkan untuk menggelar ‘pesta’ dan memberitahukan kepada karib-kerabat dan juga sanak-famili. “Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing.” (HR. Bukhari dan Muslim). Perlu diperhatikan juga dalam melangsungkan perayaan ini ialah harus dihindarkannya dari proses ikhtilat (campur-baur) dari para tamu ikhwan dengan akhwat, serta adanya proses tabarujj (berhias) yang berlebihan. Hal ini mengingat seringnya benturan dengan adat dan tradisi masing-masing wilayah, yang sering mengaburkan nilai Islam itu sendiri. Oleh karena itu, sangat besar manfaatnya apabila dalam melangsungkan akad nikah sekaligus dijadikan juga sebagai sarana untuk mensosialisasikan nilai-nilai Islam. Baik itu kesederhanaan, kemudahan, maupun cara-cara pergaulan dengan non muhrim.

Berikutnya ialah tahapan pasca-nikah atau eksekusi (pengaplikasian) dari cita-cita keluarga idaman yang sakinah, mawaddah, warrahmah itu sendiri. Sebagaimana difirmankan oleh Allah swt dalam QS 30 : 21 “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” (QS Ar-Ruum : 21)

Untuk mewujudkan perasaan tentram (sakinah) kasih dan sayang (mawaddah warrahmah), tentu tidak datang dengan sendirinya, tanpa harus diupayakan dan diusahakan. Sedikitnya, ada delapan (8) hal yang menjadi kunci penting dalam mewujudkan perasaan ‘samara’ ini, Delapan hal itu ialah :

Pertama : Harus ada penetapan cinta dalam diri suami isteri. Cinta yang mekar diawal pernikahan hendaknya tetap bersemi dalam perjalanan selanjutnya. Jangan biarkan cinta brguguran. Jangan buang bahasa cinta dalam kamus pergaulan suami isteri. Sikap mesra dan romantis yang biasanya bertaburan pada awal pernikahan hendaknya dapat dipertahankan. Tidak ada istilah sudah tua untuk mengekspressikan rasa cinta dengan mengatakan, mencium, memeluk atau bersikap manis. Bukankah Rasulullah s.a.w. senantiasa menunjukkan rasa cintanya pada isteri dan anak-anaknya dengan mencium, memeluk, bermain-main, dan bersenda gurau. “Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.” (Al Ahadits Ash Shahihah dalam Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 245).

Kedua : Harus dikembangkan rasa saling pengertian dan saling percaya. Sikap ini perlu dibangun sejak awal memutuskan untuk membina rumah tangga. Adanya penerimaan secara penuh terhadap kekurangan dan kelebihan dari masing-masing pihak, menjadi nilai lebih bagi pasangannya. Jika sikap penerimaan ini telah dibangun, maka dengan sendirinya akan muncul rasa tenang dari kedua belah pihak. Suami merasa tenang dengan istrinya, karena sang istri tidak menuntut sesuatu diluar batas kemampuan suami. Sebaliknya, seorang istri juga merasa tenang terhadap suaminya, karena telah tumbuh kepercayaan dari sang suami.

Ketiga : Harus dikembangkan sistem kerja sama yang benar, harmonis dan seimbang, disertai keinginan untuk menjauhi sebab-sebab perpecahan dan perselisihan.

Keempat : Harus dipikirkan pola komunikasi yang sehat dan efektif, terlebih bila banyak kesibukan dan tanggung jawab lain diluar rumah tangga. Adalah tidak sehat bila isteri merasa tertekan dengan gaya bossy sang suami atau sebaliknya suami merasa isteri tidak mengindahkannya.

Kelima : Harus ada upaya untuk menyelesaikan problem-problem rumah tangga dengan sikap dewasa dan proporsional. Termasuk didalamnya masalah perasaan, anak, ekonomi, komunikasi, dan sebagainya. Masalah sekecil apapun harus tuntas. Adalah kebiasaan yang salah, namun banyak terjadi, menganggap selesainya masalah dengan berlalunya waktu atau mendiamkannya.

Keenam : Adanya perhatian terhadap kesehatan hubungan seksual suami isteri. Adalah keliru bila menganggap masalah seksual sebagai hal tabu yang tak patut dibicarakan dan dipermasalahkan. Bukankah Allah s.w.t. memberikan hajat seksual ini sebagai kebutuhan fitrah yang tak mungkin ditinggalkan? Sikap realistis dan proporsional kembali diperlukan dalam menyelesaikan masalah ini.

Ketujuh : Adanya perhatian serius terhadap pendidikan anak. Suami memiliki kewajiban untuk mendidik istrinya dalam mengembangkan berbagai potensi kebaikan. Isyarat peran suami sebagai pendidik disampaikan dalam ayat: “Wahai orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS at-Tahrim: 6). Sedangkan istri dapat memposisikan diri sebagai mitra dan sebagai pembelajar dalam interaksinya dengan suami. Peran istri harus dapat mendukung perjuangan suami, berdialog, memberikan saran-saran dan memiliki sikap ingin tahu (curiousity) dalam ilmu-ilmu yang bermanfaat. Peran mendidik untuk para istri tertuang pada ayat: “Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabimu). Sesungguhnya Allah Mahalembut lagi Maha Melihat”. (QS al-Ahzab: 34)

Kedelapan : Sedapat mungkin menghindari adanya intervensi pihak lain dalam urusan internal rumah tangga, baik dalam masalah ekonomi, pendidikan anak, ataupun masalah kebijakan rumah tangga. Ini dapat terjadi manakala kemandirian dan tidak menunjukkan sikap ketergantungan telah diterapkan sejak awal.

Demikian kurang lebih tulisan singkat terkait dengan bagaimana membentuk keluarga yang bahagia-sejahtera menurut ajaran Islam. Semoga dengan tulisan ini dapat memotivasi dan mengingatkan kita semua akan pentingnya perhatian terhadap bagunan sebuah keluarga.

Referensi :

- Mustafa, Adi J, 2005, Konsep MESRA dalam Membina Keluarga Islami, www.eramuslim.com

- http://www.geocities.com/kibar_uk/akhwat/usrah/rumahtanggaidaman.html


Cinta Allah

Sepuluh Resep Menggapai Cinta Allah Ta?ala

Cintailah Allah dan berusahalah untuk menggapai cintaNya. Inilah beberapa resep yang menyebabkan seseorang mencintai Allah Ta?ala :

- Membaca Al-Qur?an dengan tadabbur dan memahaminya dengan baik.

- Mendekatkan diri kepada Allah Ta?ala dengan shalat sunat setelah mendahulukan shalat wajib.

- Selalu dzikirullah (mengingat Allah) dalam segala kondisi dengan hati, lisan dan perbuatan.

- Mengutamakan kehendak Allah di saat berbenturan dengan kehendak hawa nafsu.

- Menanamkan dalam hati nama-nama dan sifat-sifat Allah Ta?ala dan memahami maknanya.

- Memperhatikan karunia dan kebaikan Allah kepada kita.

- Menundukkan hati dan diri ke haribaan Allah.

- Menyendiri untuk beribadah kepada Allah, bermunajat dan membaca kitab suciNya di waktu malam saat orang lelap tidur.

- Bergaul dan berkumpul bersama orang-orang shaleh, mengambil hikmah dan ilmu dari mereka.

- Menjauhkan sebab-sebab yang dapat menjauhkan kita daripada Allah.

Rabu, 02 Juni 2010

CINTA ..................

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai .., Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat , Itulah kesempatan . Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik .., Itu bukan pilihan , itu kesempatan . Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan , Itupun adalah kesempatan .

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut .., Bahkan dengan segala kekurangannya ,Itu bukan kesempatan , itu adalah pilihan . Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi , Itu adalah pilihan . Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik .., lebih pandai , lebih kaya dari pada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya , Itulah pilihan .

Perasaan cinta .. simpatik .. tertarik , Datang bagai kesempatan pada kita .., Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan .. Pilihan yang kita lakukan . Berbicara tentang pasangan jiwa .., Nasib membawa kita bersama , tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil .

Pasangan jiwa bisa benar2 ada .Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu .., Tetapi tetap berpulang padamu Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya atau tidak .

Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita .., Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita , Adalah pilihan yang harus kita lakukan . Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai .., akan tetapi untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna

CINTA ADALAH FITRAH YANG SUCI

Cinta seorang laki-laki kepada wanita dan cinta wanita kepada laki-laki adalah perasaan yang manusiawi yang bersumber dari fitrah yang diciptakan Allah SWT di dalam jiwa manusia , yaitu kecenderungan kepada lawan jenisnya ketika telah mencapai kematangan pikiran dan fisiknya.

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri , supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya , dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang .Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (Ar Rum ayat 21)

Cinta pada dasarnya adalah bukanlah sesuatu yang kotor , karena kekotoran dan kesucian tergantung Dari bingkainya. Ada bingkai yang suci dan halal dan ada bingkai yang kotor dan haram

Cinta mengandung segala makna kasih sayang , keharmonisan , penghargaan dan kerinduan , disamping mengandung persiapan untuk menempuh kehiduapan dikala suka dan duka , lapang dan sempit.

Cinta bukanlah hanya sebuah ketertarikan secara fisik saja. Ketertarikan secara fisik hanyalah permulaan cinta bukan puncaknya.Dan sudah fitrah manusia untuk menyukai keindahan.Tapi disamping keindahan bentuk dan rupa harus disertai keindahan kepribadian dengan akhlak yang baik.

Islam adalah agama fitrah karena itulah islam tidaklah membelenggu perasaan manusia.Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia .Akan tetapi islam mengajarkan pada manusia untuk menjaga perasaan cinta itu dijaga , dirawat dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengotorinya.

Islam mebersihkan dan mengarahkan perasaan cinta dan mengajarkan bahwa sebelum dilaksanakan akad nikah harus bersih dari persentuhan yang haram.

PERNIKAHAN TEMPAT BERMUARANYA CINTA


“Tidak terlihat diantara dua orang yang saling mencintai (sesuatu yang sangat menyenangkan) seperti pernikahan” (Sunan Ibnu Majah)

Pernikahan dalam islam merupakan sebuah kewajiban bagi yang mampu.Dan bagi insan manusia yang saling menyintai pernikahan seharusnyalah menjadi tujuan utama mereka.

Karena itulah percintaan yang tidak mengarah kepada pernikahan bahkan disertai hal-hal yang haramkan
agama sangat tidak disarankan oleh islam.Cinta dalam pandangan islam bukanlah hanya sebuah Ketertarikan secara fisik , dan bukan pula pembenaran terhadap perilaku yang dilarang agama.Karena hal ini bukanlah cinta melainkan sebuah lompatan birahi yang besar saja yang akan segera pupus.Karena itu cinta memerlukan kematangan dan kedewasaan untuk membahagiakan pasangannya bukan Menyengsarakannya dan bukan juga menjerumuskannya ke jurang maksiat.

Percintaan tanpa didasarkan oleh tujuan hendak menikah adalah sebuah perbuatan maksiat yang diharamkan oleh agama.Karena batas antara cinta dan nafsu birahi pada dua orang manusia yang saling menyintai sangatlah tipis sehingga pernikahan adalah sebuah obat yang sangat tepat untuk mengobatinya.

Pernikahan adalah sebuah perjanjian suci yang menjadikan Allah SWT sebagai pemersatunya.Dan tidak ada yang melebihi ikatan ini.Dan inilah puncak segala kenikmatan cinta itu dimana kedua orang yang saling menyinta itu memilih untuk hidup bersama dan saling berjanji untuk saling mengasihi dan berbagi hidup baik suka maupun duka.

sumber : sakinah

Selasa, 01 Juni 2010

Tiga Karung Beras

Ini adalah makanan yang tidak bisa dibeli dengan uang. Kisah ini adalah
kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang anak
laki-laki. Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggalah ibu dan anak
laki-lakinya untuk saling menopang.
Ibunya bersusah payah seorang membesarkan anaknya, saat itu kampung
tersebut belum memiliki listrik. Saat membaca buku, sang anak tersebut
diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih
menjahitkan baju untuk sang anak.
Saat memasuki musim gugur, sang anak memasuki sekolah menengah atas.
Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah
sehingga tidak bisa lagi bekerja disawah.
Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg beras untuk dibawa kekantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibuya tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut.
Dan kemudian berkata kepada ibunya: ” Ma, saya mau berhenti sekolah dan
membantu mama bekerja disawah”. Ibunya mengelus kepala anaknya dan berkata
: “Kamu memiliki niat seperti itu mama sudah senang sekali tetapi kamu
harus tetap sekolah. Jangan khawatir, kalau mama sudah melahirkan kamu,
pasti bisa merawat dan menjaga kamu. Cepatlah pergi daftarkan kesekolah
nanti berasnya mama yang akan bawa kesana”.
Karena sang anak tetap bersikeras tidak mau mendaftarkan kesekolah, mamanya menampar sang anak tersebut. Dan ini adalah pertama kalinya sang anak ini dipukul oleh mamanya.
Sang anak akhirnya pergi juga kesekolah. Sang ibunya terus berpikir dan
merenung dalam hati sambil melihat bayangan anaknya yang pergi menjauh.
Tak berapa lama, dengan terpincang-pincang dan nafas tergesa-gesa Ibunya
datang kekantin sekolah dan menurunkan sekantong beras dari bahunya.
pengawas yang bertanggung jawab menimbang beras dan membuka kantongnya dan mengambil segenggam beras lalu menimbangnya dan berkata : ” Kalian para wali murid selalu suka mengambil keuntungan kecil, kalian lihat, disini isinya campuran beras dan gabah. Jadi kalian kira kantin saya ini tempat penampungan beras campuran”. Sang ibu ini pun malu dan berkali-kali meminta maaf kepada ibu pengawas tersebut.
Awal Bulan berikutnya ibu memikul sekantong beras dan masuk kedalam kantin. Ibu pengawas seperti biasanya mengambil sekantong beras dari kantong tersebut dan melihat. Masih dengan alis yang mengerut dan berkata: “Masih dengan beras yang sama”. Pengawas itupun berpikir, apakah kemarin itu dia belum berpesan dengan Ibu ini dan kemudian berkata : “Tak perduli beras apapun yang Ibu berikan kami akan terima tapi jenisnya harus dipisah jangan dicampur bersama, kalau tidak maka beras yang dimasak tidak bisa matang sempurna.
Selanjutnya kalau begini lagi, maka saya tidak bisa menerimanya”.
Sang ibu sedikit takut dan berkata : “Ibu pengawas, beras dirumah kami
semuanya seperti ini jadi bagaimana? Pengawas itu pun tidak mau tahu dan
berkata : “Ibu punya berapa hektar tanah sehingga bisa menanam bermacam-
macam jenis beras”. Menerima pertanyaan seperti itu sang ibu tersebut
akhirnya tidak berani berkata apa-apa lagi.
Awal bulan ketiga, sang ibu datang kembali kesekolah. Sang pengawas kembali marah besar dengan kata-kata kasar dan berkata: “Kamu sebagai mama kenapa begitu keras kepala, kenapa masih tetap membawa beras yang sama. Bawa pulang saja berasmu itu !”.
Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas tersebut
dan berkata: “Maafkan saya bu, sebenarnya beras ini saya dapat dari
mengemis”. Setelah mendengar kata sang ibu, pengawas itu kaget dan tidak
bisa berkata apa-apa lagi. Sang ibu tersebut akhirnya duduk diatas lantai,
menggulung celananya dan memperlihatkan kakinya yang sudah mengeras dan
membengkak.
Sang ibu tersebut menghapus air mata dan berkata: “Saya menderita rematik
stadium terakhir, bahkan untuk berjalan pun susah, apalagi untuk bercocok
tanam. Anakku sangat mengerti kondisiku dan mau berhenti sekolah untuk
membantuku bekerja disawah. Tapi saya melarang dan menyuruhnya bersekolah lagi.”
Selama ini dia tidak memberi tahu sanak saudaranya yang ada dikampung
sebelah. Lebih-lebih takut melukai harga diri anaknya.
Setiap hari pagi-pagi buta dengan kantong kosong dan bantuan tongkat pergi
kekampung sebelah untuk mengemis. Sampai hari sudah gelap pelan-pelan
kembali kekampung sendiri. Sampai pada awal bulan semua beras yang
terkumpul diserahkan kesekolah.
Pada saat sang ibu bercerita, secara tidak sadar air mata Pengawas itupun
mulai mengalir, kemudian mengangkat ibu tersebut dari lantai dan berkata:
“Bu sekarang saya akan melapor kepada kepala sekolah, supaya bisa diberikan
sumbangan untuk keluarga ibu.” Sang ibu buru- buru menolak dan berkata:
“Jangan, kalau anakku tahu ibunya pergi mengemis untuk sekolah anaknya,
maka itu akan menghancurkan harga dirinya. Dan itu akan mengganggu
sekolahnya. Saya sangat terharu dengan kebaikan hati ibu pengawas, tetapi
tolong ibu bisa menjaga rahasia ini.”
Akhirnya masalah ini diketahui juga oleh kepala sekolah. Secara diam- diam
kepala sekolah membebaskan biaya sekolah dan biaya hidup anak tersebut
selama tiga tahun. Setelah Tiga tahun kemudian, sang anak tersebut lulus
masuk ke perguruan tinggi qing hua dengan nilai 627 point.
Dihari perpisahan sekolah, kepala sekolah sengaja mengundang ibu dari anak
ini duduk diatas tempat duduk utama. Ibu ini merasa aneh, begitu banyak
murid yang mendapat nilai tinggi, tetapi mengapa hanya ibu ini yang
diundang. Yang lebih aneh lagi disana masih terdapat tiga kantong beras.
Pengawas sekolah tersebut akhirnya maju kedepan dan menceritakan kisah sang ibu ini yang mengemis beras demi anaknya bersekolah.
Kepala sekolah pun menunjukkan tiga kantong beras itu dengan penuh haru dan berkata : “Inilah sang ibu dalam cerita tadi.”
Dan mempersilakan sang ibu tersebut yang sangat luar biasa untuk naik
keatas mimbar.
Anak dari sang ibu tersebut dengan ragu-ragu melihat kebelakang dan melihat
gurunya menuntun mamanya berjalan keatas mimbar. Sang ibu dan sang anakun
saling bertatapan. Pandangan mama yang hangat dan lembut kepada anaknya.
Akhirnya sang anak pun memeluk dan merangkul erat mamanya dan berkata: “Oh
Mamaku………………
Inti dari Cerita ini adalah:
Pepatah mengatakan: “Kasih ibu sepanjang masa, sepanjang jaman dan
sepanjang kenangan” Inilah kasih seorang mama yang terus dan terus memberi kepada anaknya tak mengharapkan kembali dari sang anak. Hati mulia seorang mama demi menghidupi sang anak berkerja tak kenal lelah dengan satu harapan sang anak mendapatkan kebahagian serta sukses dimasa depannya. Mulai sekarang, katakanlah kepada mama dimanapun mama kita berada dengan satu kalimat: ” Terimakasih Mama.. Aku Mencintaimu, Aku Mengasihimu… selamanya”.

Allah Mengajarkan Cinta

Pernahkah hatimu merasakan kekuatan mencintai
Kamu tersenyum meski hatimu terluka karena yakin ia milikmu,
Kamu menangis kala bahagia bersama karena yakin ia cintamu
Cinta melukis bahagia, sedih, sakit hati, cemburu, berduka
Dan hatimu tetap diwarnai mencintai, itulah dalamnya cinta.

Pernahkah cinta memerahkan hati membutakan mata
Kepekatannya menutup mata hatimu memabukkanmu sesaat di nirwana Dan kau tak bisa beralih dipeluk merdunya nyanyian bahagia semu Padahal sesungguhnya hanya kehampaan yang mengisi sisi gelaphatimu Itulah cinta karena manusia yang dibutakan nafsunya.

Cinta adalah pesan agung Allah pada umat manusia
DitulisNya ketika mencipta makhluk-makhlukNYA di atas Arsy
Cinta dengan ketulusan hati mengalahkan amarah
Menuju kepatuhan pengabdian kepada Allah dan Rasulnya.

Dan saat pena cinta Allah mewarnai melukis hatimu,
satu jam bersama serasa satu menit saja Ketika engkau memiliki cinta yang diajarkan Allah Kekasih menjadi lentera hati menerangi jalan menuju Illahi Membawa ketundukan tulus pengabdian kepada Allah dan RasulNya Namun saat cinta di hatimu dikendalikan dorongan nafsu manusia Alirannya memekatkan darahmu membutakan mata hati dari kebenaran Saat kamu merasakan agungnya cinta yang diajarkan Allah Kekasih menjadi pembuktian pengabdian cinta tulusmu Memelukmu dalam ibadah menuju samudra kekal kehidupan tanpa batas.

Menjadi media amaliyah dan ketundukan tulus pengabdian kepada Allah Itulah cinta yang melukis hati mewarnai kebahagiaan hakiki Agungnya kepatuhan cinta Allah bisa ditemukan dikehidupan alam semesta Seperti thawafnya gugusan bintang, bulan, bumi dan matahari pada sumbunya Tak sedetikpun bergeser dari porosnya, keharmonisan berujung pada keabadian Keharmonisan pada keabadian melalui kekasih yang mencintai Karena Allah adalah kekasih Zat yang abadi.

Cintailah kekasihmu setulusnya maka Allah akan mencintaimu
Karena Allah mengajarkan cinta tulus dan agung Cinta yang mengalahkan Amarah menebarkan keharmonisan Seperti ikhlas dan tulusnya cinta Rasul mengabdi pada Illahi Itulah cinta tertinggi menuju kebahagiaan hakiki

Apakah Anda Ingin Bahagia?

7 Mei 2010 pada 10:55 (Inspirasi)
Siapa sih orang di dunia ini yang tidak kepingin bahagia? Bahkan jika dirunut segala aktifitas manusia saat ini hanya untuk mencari kebahagiaan, ia menuntut ilmu, mencari pekerjaan, mencari uang, mencari yang lain-lain semua untuk mencapai kebahagiaan. Tapi adakah kebahagiaan itu didapatkan? Selalu saja ada yang kurang, karena tidak tahu kuncinya.
Kunci kebahagiaan adalah keseimbangan. Manusia dianugerahkan 3 potensi yaitu fisik, akal dan jiwa. Jika ketiga hal itu seimbang dalam memenuhi kebutuhannya maka anda akan merasakan kebahagiaan, bukan hanya kebahagiaan yang hampa tapi kebahagiaan yang luar biasa, lahir dan bathin.
Fisik. Raga yang terlihat ini, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki adalah modal kita untuk bergerak, berjalan di muka bumi dan menjalankan aktifitas kita. Fisik perlu dijaga kebutuhannya yaitu makanan yang halal dan thoyyib, kesehatan dan olahraga. Makanan yang halal dan bermanfaat akan berguna bagi tubuh, sebaliknya makanan yang tidak bermanfaat dan tidak halal akan merusak tubuh, pelan2 tapi pasti. Kesehatan dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat beaktifitas dengan baik, jika sakit maka produktifitas menurun, atau bahkan tidak bisa beraktifitas sama sekali. Olahraga baik untuk tubuh, untuk mengaktifkan kemabali tiap organ, menggerakkan sel-sel agar tidak mati. Dan juga berpuasa, menurut penelitian akhir-akhir ini puasa itu menyehatkan, orang yang mau dioperasi harus puasa dulu. Proses makanan dalam tubuh selama 8 jam, kebiasaan makan kita sehari 3 kali menuntut organ pencernaan bekerja terus-menerus, dengan puasa dengan jarak relative antara sahur dan buka sekitar 14 jam memberi waktu pada organ-organ pencernaan untuk berhenti sejenak, beristirahat, memperbaiki sel-sel yang rusak, seperti mesin yang dirawat.
Jiwa. Satu komponen yang menjadi syarat seorang manusia dikatakan hidup, tanpa jiwa manusia tinggal benda yang mati. Sebagaimana fisik yang butuh makanan, jiwa juga membutuhkan makanan. Kenyangnya jiwa ditandai dengan ketenangan, ketentraman dalam hidup. Makanan jiwa adalah mengingat Sang Pencipta dan nasehat yang baik. Hanya dengan mengingat Alloh hati akan menjadi tenang, memasrahkan semua pada Alloh akan membuat hilang segala keraguan, optimisme, dan keyakinan serta semangat. Nasehat yang baik, menggugah untuk selalu memperbaiki diri menjadi lebih baik dari hari ke hari.
Akal. Tanpa akal manusia disebut kurang akal alias gila. Bersyukurlah kita yang dianugerahi akal sehingga bisa berfikir. Akal manusia adalah softwearnya sedangkan otak adalah hardwarenya. Hardware bisa saja sama setiap orang, bahkan orang gila ato binatang pun punya otak, yang membedakan adalah kapasitasnya, fungsinya, ato kalau dalam computer, memorinya, dan program-program yang diinstal. Akal membutuhkan makanan juga. Makanan bagi akal adalah informasi dan pengetahuan. Akal menjadi kenyang jika ia tahu banyak hal. Di dalam otak manusia terdapat bermilyar-milyar neuron/ sel syaraf yang akan terhubung manakala ada informasi baru, akan tetap tirsimpan dan siap dipanggil kembali sebagai ingatan. Ilmu pengetahuan dan informasi dibutuhkan akal untuk mengembangkan kapasitasnya. Pengetahuan yang memadai menambah kemampuan otak, semakin digunakan, otak akan semakin pintar, sambungan-sambungannya akan semakin kuat dan panjang, memorinya banyak. Cara aplikatifnya adalah dengan banyak membaca dan mengingat dan berfikir, membaca tidak hanya membaca tulisan, tapi membaca banyak hal, membaca situasi, keadaan, dll. Mengingat pun banyak macamnya, mengingat melatih kemampuan otak untuk memanggil memori, melatih kecepatan loading data, hee kaya computer lagi, kecepatannya berapa, termasuk pentium berapa otak kita, dual core, atau pentium 1, ^_^. Berfikir melatih kemampuan otak juga, berfikir juga banyak macamnya, tidak hanya memikirkan orang, ^_^, tapi memikirkan banyak hal, kemungkinan2 yang akan terjadi, peluang yang ada, memikirkan penciptaan langit dan bumi, inilah tingkatan tertinggi, kemudia bertasbih mengakui kebesaran Alloh, tidaklah diciptakan semua ini dengan sia-sia, Subhanalloh.
Tiga hal potensi manusia itu perlu dipenuhi kebutuhannya dengan seimbang. Jika tidak, maka lihatlah fenomena di sekitar kita. Contoh, ada orang yang hanya mengedepankan kebutuhan fisiknya saja, makan minum tanpa memperhatikan halal apa tidak, menjaga fisik dengan maksimal, tapi ternyata dia sangat rapuh meski raganya sekuat Ade Ray, karena jiwanya kering atau misalnya tak punya akal, hehe.. contoh lain seorang yang mementingkan kebutuhan jiwa saja, menjadi seorang spiritualis, mencari wangsit di gunung-gunung, bertapa tanpa makan-minum, akhirnya menjadi seorang yang kesepian hidup sendiri, mati pun juga sendiri. Kasihan. Atau contoh lain adalah seorang yang memperhatikan soal akal saja, otaknya selalu dikejar dengan target2 yang banyak, karya2nya banyak tapi sayang jiwanya kering, akhirnya berakhir dengan hara-kiri seperti orang2 jepang.
Jika ketiga potensi manusia itu terpenuhi kebutuhannya dengan seimbang (tidak kekurangan dan tidak berlebihan) ia akan mendapatkan kebahagiaan yang seutuhnya, perut kanyang, ra duwe utang, ati tenang dan riang, mempunyai pengetahuan yang luas dan tidak gagap informasi, maka apa lagi yang kurang? Itulah sebahagia-bahagia manusia, hidup di dunia kaya raya (kaya jiwa dan kaya harta hehe), mati masuk surga. Inilah cita2 kita semua. Subhanalloh memang Alloh yang menciptakan kita dan paling tahu tentang kebutuhan kita, maka Dia menurunkan aturan hidup yang baik bagi manusia, mengatur manusia bukan untuk mengekang, tetapi untuk menjaga, memerintahkan manusia bukan untuk membebani, tetapi untuk memelihara manusia senantiasa dalam keadaan terbaik, sesuai fitrahnya, seimbang, bahagia.
Wallohua’lam bishowab.